Aktivitas Asian - Kualifikasi MotoGP Belanda yang dilakukan pada hari Jumat 23 Juni 2017 menjadi hari terburuk sepanjang karir Jorge Lorenzo. Karena Lorenzo start diposisi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Dengan diposisi 21 Lorenzo
merasa kesulitan pada saat membawa ducatinya dan Lorenzo merasa sulit
untuk menemukan feelnya pada saat itu. Performanya tidak stabil dan
berbeda dengan rekan satu timnya Andrea Dovizioso yang sudah meraih dua kemenangan.
Ketidakyakinan
pada performa yang dia berikan, berdampak pada seri MotoGP Belanda
akhir pekan ini. Sedari sesi latihan bebas pertama, Lorenzo tak mampu
beradaptasi dengan lintasan basah karena hujan yang turun beberapa hari
terakhir ini.
Hal itu dihubungkan dengan performa Lorenzo
pada sesi kualifikasi di sirkuit Assen, Sabtu (24/6/2017) malam WIB
tadi, ketika dia gagal melewati Q1 dan harus puas start dari posisi
ke-21 dengan catatan waktu 1 menit 48,219 detik.
Ini merupakan posisi start terburuk Lorenzo dimulai dari kariernya di MotoGP pada 2008 silam. Karena hal tersebut, Lorenzo pun menyalahkan karateristik ban Michelin yang tak cocok dengan kondisi sirkuit saat itu sehingga gagal mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi.
"Tak diragukan ini adalah bencana jika kita melihat hasilnya," ujar Lorenzo seperti dikutip Autosport.
"Untuk
saat ini, di titik terpenting adalah ketika saya merasa begitu buruk.
Itu dimulai ketika hujan lebat mengguyur di Q1," sambungnya.
"Saya tidak punya grip sama sekali, seperti bermain ice-skating dan ban depan pun begitu keras."
"Jika
saja genangan tidak begitu parah, saya bisa saja lolos ke Q2 dan tampil
lebih baik. Saya yakin jika lintasan tak begitu tergenang, setidaknya
saya bisa posisi lima besar."
Comments
Post a Comment